Sunday, January 20, 2008

anjing-anjing dan kucing sedang berkumpul. Mereka bertanya-tanya, kenapa sih kita selalu berkelahi? Tanya kucing, entahlah, ini kebiasaan kita, jawab anjing,

Coba kalau allah memberikan kita waktu lama untuk bersahabat, aku jadi banyak teman, kata kucing, ya cing, aku juga, ini ya yang bikin aku jadi punya teman sedikit, anjing menitikkan air mata, si kucing ikut-ikutan, kenapa dari dulu kamu tidak bersahabat saja denganku jing, badanmu kan besar, bisa menolong aku dari bahaya,” kata kucing, justru itu, yang paling suka menyakiti kamu itu aku! Bangsa anjing!” jawab Anjing

Kok tiba-tiba kita berkelahi lagi? Tanya kucing penasaran, Anjing sok-sokan sambil pergi meninggalkan kucing, cih! Cuma nanya kok dicuekin! Kata kucing beranjak pergi juga, lalu kucing berkata ke mamanya, mama, kok anjing diciptakan besar dan kuat, tidak seperti kita, yang kemana-mana Cuma goyangin buntut.. Tanya kucing ke mama kucing, Cing… ini memang takdir, kita harus mengikhlas kannya, Jawab mama kucing, Kucing berlari ke kamarnya dan mengurung diri, kok ada ya yang tidak mengerti perasaanku? Kata kucing dalam hati,

keesokan harinya kucing berjalan-jalan, dia bertemu anjing, cing… main yok! Ajaknya, Kucing hanya menggeleng ogah ah! Aku gak suka sikapmu yang udah kayak kepodang tersebut! Jawab kucing cuek sambil mendepankan dadanya, memang! Bangsa kucing kerjanya cuek melulu, gak tahu ya… anjing itu suka ngeluarin lidah bukan karena lapar! Kata Anjing, buat seimbangin tubuh, nanti sakit! Kata anjing lagi, kali ini si anjing yang beranjak pergi menuju rumahnya dan berkata sama mamanya, Ma… kenapa kita diciptakan mengeluarkan lidah? Tanya anjing kepada mamanya, Jing… memang ini takdir kita, mau tidak mau kita harus mengikhlaskannya, kata mama anjing, Anjing pergi ke kamarnya dan mengurung diri, keesokan harinya dia keluar lagi untuk bermain dengan si kucing,

Ah!! Untuk apa aku bermain denganmu?? Kamu menjijikkan, badanmu terlalu besar dan menakutkan! Hanya itu jawaban kucing, makanya anjing selalu bermain sendirian dan mengadu pada mamanya, Jing… kan kamu bisa main sama anjing lain… kata mamanya, huh! Anjing merengut kesal, tak lama kemudian dia menangis sekencang-kencangnya di kasurnya,

Keesokan harinya si kucing juga mulai terasa kesepian, ia beranjak ke rumah anjing, alasannya buat minta maaf dan bermain lagi, si anjing bertepuk tangan dan keluar dari kamar, nonton di rumahku yok! Ajak si kucing, anjing mengangguk dirumahnya mama sudah menyambut dengan girang, disiapkannya kue-kue, Ini asli lo!! Asli daging tikus, sudah dikasih kecap, kata mamanya, mereka ber-2 memakannya dengan sangat lahap, setelah itu, setelah anjing pulang, kucing menonton sendirian,

kucing mengambil remot dan berteriak memanggil mamanya, ma!! Soda ma! Teriak kucing itu, sepertinya belum kenyang juga kucing ini, Kucing lalu ketiduran sambil nonton tv seharian, ia menonton berita tentang kebahagiaan kucing dan anjing yang tidak saling berkelahi, kucing terharu,


Besok.. besok besok dan besok laginya si kucing dapat bermain bebas, Anjing juga dapat bermain bebas, orang tua mereka sedang naik haji. Cing..mau nginap di rumah aku atau aku yang nginap di rumah kamu? Tanya anjing tiba-tiba, muncullah kegeraman kucing kalau anjing menginap di rumahnya, dan dia menginap di rumah anjing, Tidak!!” aku tidak mau, kucing segera pergi, anjing hanya menunduk sedih, ia tak pernah merasakan persahabatan ke kucing,

kenapa ya anjing dan kucing kerjanya berkelahi trus? Pikir anjing, dia juga memikirkan menyeramkannya menjadi anjing herder meski gagah, anjing dan kucing memang ditakdirkan begini!! Kata-kata anjing membuatnya menjadi tak semangat,

Ia beranjak pergi ke rumahnya, tapi… ini juga membuatnya tak enak, aku mau main ke tempat kucing, tapi.. pasti tidak boleh, si kucing kan lagi ngambek! Kata anjing beranjak ke rumah nya,

SAAT KEHIDUPAN KUCING…
Semua pasti merasa gembira jadi kucing! Pikir anjing sambil mengguling-gulingkan badannya, terlihat lah lagi kucing lewat, hai cing! Maafin aku ya! Kata anjing, kucing tetap tak mau memaafkan, jadi.. bagaimana kehidupan kita selanjutnya? Kata anjing dalam hati sambil terus beranjak pergi,

ternyata tak semudah itu, pikiran menjadi berubah, kucing juga mulai jenuh dan tak dapat mengatakan sepatah katapun, sebenarnya dia masih mau bermain dengan anjing, Cuma agak cuek-cuek dikit, kucing akhirnya berbulat menjadi jamur untuk menarik perhatian anjing, tapi.. ini kucing lagi sedih atau jadi jamursih?

Lalu lewatlah anjing, Anjing!! Kemarilah. Maafkan sikapku ya… aku janji tak akan mengejek-ngejek kamu lagi, aku Cuma cuek karena capek aja… jadi maafkan aku ya, bukannya aku bermaksud buat nyakitin hati kamu, aku Cuma cuek sedikit, kata kucing minta maaf, “cing kamu gak perlu gitu, harusnya aku yang minta maaf cing… soalnya aku yang suka bercanda, kata anjing menundukkan kepala, akhirnya mereka maaf dan gak pernah berkelahi lagi, seperti ini nih…

TAMAT.
AUTHOR:DILLA
copyan dari:DILA DIARY

No comments: