Wola
Pak Kalabani pemilik toko makanan menyukai anjing ia ingin punya satu untuk dipelihara, tapi istrinya tidak suka anjing.
Suatu pagi Pak Bawal, Penjual ikan di sebarang jalan, berlari keluar dari tokonya sambil berteriak, ” Tolong, saya di rampok!”.“Hal itu tak perlu terjadi seandainya Bapak memelihara anjing penjaga!” kata Ibu Bawal.
“ Peristiwa itu tak akan terjadi pada kita,” kata Pak Kalabani pemilik toko makanan. “aku akan pergi Ke toko hewan piaraan sekarang untuk membeli anjing penjaga yang besar dan galak.” “ kau tahu aku tak suka anjing,’’ Keluh ibu Kalabani.
Pak Kalabani membeli seekor anjing kecil, dan menurut penjualnya, anjing itu akan menjadi anjing yang nantinya. Kemudian Pak Kalabani menamai anjing itu “Wola”. Ibu Kalabani membuatkan Wola makanan hangat Yang lezat. Lalu ia menjahitkan sebuah boneka kecil dari kain perca yang diisinya dengan biji kedelai untuk Wola
.Si Wola menggigit boneka itu lalu menggoyang-goyangkannya. Ia sangat menyukai boneka itu. Malam pertama di toko itu, Wola merasa ketakutan tidur dalam gelap . Ia merengek terus –menerus.”Sst, Wola. Naiklah ke tempat tidur bersama kami, “ kata Pak Kalabani. “Dan bawa bonekamu “
Wola tumbuh dengan cepat ! Ia makan terus, dan tumbuh semakin besar !. Boneka kedelai selalu digigitnya, kalau tidak ,ia selalu meletakkannya tak jauh darinya. Jika sebentar saja boneka itu tak berada di dekatnya, Wola pasti akan melolong-lolong.
“Huh !” katanya “anjing penjaga yang hebat “, dengus ibu Kalabani. Wola tumbuh begitu besar sehingga kibasan ekornya bisa merobohkan tumpukan kaleng makanan. Ia menyukai siapa saja.” Sekarang ia sudah begitu besar, kapan ia mulai galak ?” tanya ibu Kalabani. “O tentu secepat mungkin,” janji suaminya.
“Ia akan lebih berani jika ia bergaul dengan anjing lainnya,” kata ibu Kalabani.
Tetapi Wola melarikan diri dari anjing pertama yang dilihatnya. Wola juga lari ketakutan melihat kucing ,bahkan didalam tokonya sendiri! Ia pun takut pada tikus, laba-laba dan sapu ibu Kalabani !
Sebenarnya Wola merasa lebih aman jika tidak berada dilantai. ia akan naik ke meja pembayaran sambil membawa bonekanya, dan tidur melingkar dekat mesin kasir.
“lihat, Wola menjaga uang seperti anjing penjaga sejati!”
Ujar Pak Kalabani dengan bangga. Wola menghabiskan sebagian besar waktunya di sana. “O, ya “ kata ibu Kala bani, “setidaknya ia tidak menghalangi orang lewat.
Pada suatu malam Pak Kalabani keluar pintu belakang untuk membuang sampah.
Diluar, dalam kegelapan malam, seorang pencuri sedang menunggu. Ia segera menyelinap masuk begitu Pak Kalabani membalikkan punggungnya kemudian ia berjingkat kearah mesin kasir untuk mencuri uang. Ia tidak takut kepada Wola yang sedang tidur dengan lelapnya dekat dengan mesin kasir.
Pencuri itu telah mendengar segala hal tentang Wola. Ia tau Wola tidak akan mengganggunya, karena Wola hanya anjing bodoh, yang kerjanya hanya tiduran.
Tetapi ketikasang pencuri melemparkan boneka biji kedelai itu kelantai, Wola terbangun dan sangat marah. Ia melompat ke arah pencuri itu dan menjatuhkannya. Ia menduduki pencuri itu sambil menggonggong.
Pak Kalabani mendengar gonggonggan Wola, dan segera berlari kedalam toko. Ia lihat pencuri itu, lalu berteriak, ”Polisi! Tolong !”
Ketika Pak polisi masuk kedalam toko, Wola masih duduk diatas pencuri sambil menggigit boneka biji kedelai. Wola menjadi pahlawan !
Potretnya muncul di koran.
“Sudah kukatakan kepadamu, Ia akan menjadi anjing penjaga yang besar dan galak!”, kata Pak Kalabani dengan bangga. Wola mengibaskan ekornya sambil menggoyangkan bonekanya. “Ya!”, kata Ibu Kalabani menyetujui, sambil tersenyum kepada Wola
SUMBER:SAMUEL DIARY
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment